Aku Pernah Bertemu langsung Dengan Bidadari Ainul Mardhiah

Dalam artikel ini saya ingin menceritakan sebuah pengalaman menakjubkan sekaligus mengesankan, dimana sekitar setahun atau dua tahun lalu...

25.6.23

Ku Cari Perhatian si Dia



Tanggal 25 Juni 2023 pagi, aku pergi ke salah satu gereja yang berlokasi di wilayah Jakarta Barat untuk beribadah, sekaligus melayani sebagai singer

Saat itu aku sampai di gereja pada menit-menit terakhir dan setelah doa bersama selama beberapa saat, saya dan teman-teman melayani, baik sebagai WL, singer maupun cheerleader

Aku diam-diam memandang dirinya yang saat itu melayani sebagai cheerleader di Ibadah Umum Pagi, selama beberapa kali

Saat koor sedang menyanyikan salah satu lagu dalam buku Kidung-Kidung Kesukaan, aku pun maju ke barisan paling depan di sebelah kanan, untuk mempersiapkan perekaman

Selama berlangsungnya proses perekaman, aku diam-diam curi-curi pandang ke dirinya selama beberapa kali

Pas sesi persembahan kedua, aku memindahkan tempat perekaman ke bagian tengah paling depan dan setelah proses perekaman beberapa saat, seseorang menegur saya serta menyuruh saya memindahkan lokasi perekaman, karena mau merekam persembahan khusus dari tim banner

Aku bilang ke orang tersebut bahwa aku akan memindahkan lokasi perekaman sehabis sesi persembahan kedua dan orang tersebut setuju

Setelah persembahan tim banner, papa rohaniku membacakan pengumuman, lalu menyanyikan lagu penutup

Pas papa rohaniku menyanyikan lagu penutup, aku kembali ke bagian tengah paling depan, lalu melakukan perekaman

Saat proses perekaman berlangsung, aku berdiri persis di depan wanita cantik, yang tak lain dan tak bukan, ialah sang Bidadari Tak Bersayapdi

Hal tersebut kulakukan semata-mata hanya untuk mencari perhatian dari sang Bidadari Tak Bersayap yang berdiri persis di belakang diriku saat itu

Sejujurnya, aku nggak tau reaksi dirinya saat aku melakukan proses perekaman dan juga berdiri persis di depan dirinya saat itu

Aku saat itu nggak berani menengok ke belakang dan memilih untuk ikut menyanyikan lagu penutup bersama papa rohaniku beserta jemaat lainnya

Selesai Ibadah Umum Pagi, aku ikut mengawal papa rohaniku dan mengobrol bersama sejumlah jemaat di lantai dasar hingga aku pulang ke rumah

Meski aku nggak sempat bersalaman dengan dirinya, namun aku berharap dirinya mengerti bahasa tubuhku, saat aku melakukan proses perekaman di bagian tengah paling depan dan berdiri persis di depan sang Bidadari Tak Bersayap

Sesampainya aku di rumah, aku langsung istirahat siang, setelah makan mie goreng yang diberikan oleh mama rohaniku

Setelah bangun tidur, aku langsung membuka aplikasi Google Chrome di smartphone Android, lalu menuliskan pengalaman saat diriku mencari perhatian dari si dia yang merupakan sang Bidadari Tak Bersayap di mataku, sebelum akhirnya kuterbitkan di blog ini

Sebagai catatan : artikel ini adalah artikel keempat yang ditulis sesaat setelah sang penulis mengalami pengalaman mencari perhatian dari sang Bidadari Tak Bersayap

18 komentar: