Aku Pernah Bertemu langsung Dengan Bidadari Ainul Mardhiah

Dalam artikel ini saya ingin menceritakan sebuah pengalaman menakjubkan sekaligus mengesankan, dimana sekitar setahun atau dua tahun lalu...

8.8.23

Aku Pernah Pacaran dengan Wanita non Dayak



Dalam artikel "Aku pernah Naksir Wanita keturunan Dayak", "Andai saat itu Aku Berani, Mungkin saat ini Aku udah Nikah" dan "Andai saat itu Aku Jadian, saat ini Aku Tak Perlu lagi Mengharapkan Bidadari Tak Bersayap", telah kuungkapkan bahwa salah satu impianku ialah menikah dengan wanita Dayak, dimana wanita Dayak sesungguhnya adalah keturunan Tionghoa yang berimigrasi ke pulau Kalimantan

Meski demikian, aku juga pernah pacaran sebanyak enam kali dengan wanita non Dayak, meskipun semuanya akhirnya putus, karena beberapa hal

Aku pertama kali pacaran dengan wanita non Dayak, tepatnya wanita keturunan Tionghoa, pada tahun 1998, dimana saat itu aku pertama kali berkenalan dengan seorang wanita cantik namun berbadan pendek

Saat itu dia serta cicinya tinggal di salah satu gereja yang berlokasi di wilayah Jakarta Barat sambil bekerja di dunia sekuler dan Aku mengetahui dia jatuh cinta kepada diriku dari cerita salah seorang temannya

Saat itu aku pun jatuh cinta kepada dirinya, namun apa daya, cintaku kepada dirinya tak kesampaian, akibat campur tangan cicinya dan saat ini aku nggak tau dimana keberadaannya beserta cicinya

Sekitar tahun 2000 aku berkenalan dengan seorang wanita asal Lampung yang waktu itu kabur ke Jakarta dan akhirnya aku berpacaran selama beberapa bulan, namun aku akhirnya meninggalkan dirinya tanpa mengucapkan kata putus, karena dia selingkuh dengan salah seorang hansip kantor kelurahan

Pada tahun 2004 aku berpacaran dengan seorang wanita yang tinggal di salah satu gereja yang berlokasi di wilayah Jakarta Barat, namun pada tahun 2006 aku meninggalkan dirinya, gara-gara dia selingkuh hingga hamil

Pada tahun 2010 aku pergi ke Tomohon, Sulawesi Utara dan berpacaran dengan seorang wanita asal Tomohon, Sulawesi Utara dan setahun kemudian, tepatnya tahun 2011, aku bertunangan dengan dirinya, namun aku harus meninggalkan dia, karena dia jatuh ke dalam dosa yang teramat serius dan saat ini aku telah memblokir nomor WA beserta nomor telepon dia

Pada tahun 2015 aku sempat pacaran beberapa bulan lamanya dengan seorang wanita Muslim, namun akhirnya aku meninggalkan dirinya, karena dia tidak mencintai diriku dengan tulus

Pada tanggal 12 Februari 2022 aku berpacaran dengan seorang wanita keturunan Manado-Toraja selama satu tahun tiga bulan, tepatnya sampai dengan tanggal 12 Mei 2023 dav akhirnya aku harus meninggalkan dirinya, karena dia tukang ngambek dan seringkali memaki-maki aku di WA, dimana saat itu aku langsung memblokir nomor WA beserta nomor HP nya

Saat ini aku sedang merindukan seseorang yang, tak lain dan tak bukan, ialah sang Bidadari Tak Bersayap dan akankah dia menjadi cinta terakhirku ? Wallahualam ( والله أعلمُ )

9 komentar: