Aku Pernah Bertemu langsung Dengan Bidadari Ainul Mardhiah

Dalam artikel ini saya ingin menceritakan sebuah pengalaman menakjubkan sekaligus mengesankan, dimana sekitar setahun atau dua tahun lalu...

Tampilkan postingan dengan label Prabowo Subianto. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Prabowo Subianto. Tampilkan semua postingan

8.8.23

Kapan Aku Bisa kembali Bertemu dengan Wanita keturunan Dayak itu ???



Dalam artikel "Aku pernah Naksir Wanita keturunan Dayak". "Andai saat itu Aku Berani, Mungkin saat ini Aku udah Nikah" dan "Andai saat itu Aku Jadian, saat ini Aku Tak Perlu lagi Mengharapkan Bidadari Tak Bersayap", telah kuceritakan mengenai kisah cintaku dengan seorang wanita keturunan Dayak yang jauh lebih cantik dibandingkan Bidadari Tak Bersayap

Kisah cintaku tersebut terjadi sekitar tahun 2015 atau 2016, dimana saat itu kami berdua sama-sama mejadi relawan Teman Ahok

Hubungan kami berdua awalnya cukup dekat, dimana aku sempat ngobrol dengan mamanya mengenai sikap politik kami berdua, baik dalam pemilihan gubernur maupun pemilihan presiden

Saat itu kami berdua sepakat untuk sama-sama mendukung Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. meski mamanya pendukung Prabowo Subianto, sementara aku sendiri pendukung Jokowi

Meski demikian, hubungan kami berdua akhirnya merenggang, setelah aku melihat foto-foto dirinya dengan pacarnya lewat status WA nya

Sebelumnya, salah seorang sahabat baiknya, yang juga koordinator relawan Teman Ahok, mengungkapkan kepada diriku bahwa menurut pandangan wanita keturunan Dayak tersebut, aku nggak serius dalam menjalin hubungan dengannya

Dengan kata lain, wanita keturunan Dayak tersebut udah tahu kalo aku naksir dia, namun saat itu dia ingin aku mengungkapkan perasaanku tersebut

Karena terlalu banyak pertimbangan, aku malah kehilangan kesempatan emas buat jadian dengan wanita keturunan Dayak tersebut dan andai saat itu aku berani mengungkapkan perasaanku kepada dirinya, mungkin saat ini aku udah menikah, bahkan udah memiliki 1 ataupun 2 anak

Belakangan ini, entah kenapa, aku tiba-tiba kangen kepada wanita keturunan Dayak tersebut dan biasanya kalo aku tiba-tiba aku kangen kepada seseorang, ada sesuatu yang terjadi / akan terjadi

Sejujurnya, aku ingin ketemu wanita keturunan Dayak tersebut, meski dalam suasana persahabatan, karena biar bagaimanapun, kita pernah sama-sama menjadi relawan Teman Ahok

Meskipun saat ini aku mengharapkan Bidadari Tak Bersayap menjadi pendamping hidupku, namun tak dapat kupungkiri, aku masih kangen kepada wanita keturunan Dayak tersebut, dimana aku ingin sekali bertemu dirinya sebagai seorang sahabat sesama relawan Teman Ahok

Kapan aku bisa kembali bertemu dengan wanita keturunan Dayak itu ???

5.8.23

Andai saat itu Aku Jadian, saat ini Aku Tak Perlu lagi Mengharapkan Bidadari Tak Bersayap



Dalam artikel "Aku pernah Naksir Wanita keturunan Dayak" dan "Andai saat itu Aku Berani, Mungkin saat ini Aku udah Nikah", telah kuceritakan bahwa sekitar tahun 2015 atau 2016 aku pernah naksir wanita keturunan Dayak dan andai saat itu aku berani mengungkapkan perasaanku kepada dirinya, mungkin saat ini aku udah menikah, bahkan udah memiliki 1 ataupun 2 anak

Lebih lanjut, dalam kedua artikel tersebut, aku juga menceritakan bahwa saat itu aku bahkan sempat ngobrol dengan mamanya mengenai sikap politik kami masing-masing, baik dalam pemilihan gubernur maupun pemilihan presiden, dimana mamanya adalah pendukung Prabowo Subianto, sementara aku sendiri adalah pendukung Jokowi

Di atas kertas, semestinya aku bisa jadian, bahkan menikah dengan wanita keturunan Dayak tersebut, kalo melihat keakraban diriku dengan mamanya

Meski demikian, kenyataan seringkali tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, dimana hubungan kami mulai merenggang dan aku pun mundur secara perlahan-lahan, setelah aku melihat foto-foto wanita keturunan Dayak tersebut dengan pacarnya yang saat itu seorang Muslim

Terakhir aku mendapat info dari salah seorang sahabat baiknya bahwa dia putus dengan pacarnya, karena dia nggak mau diajak ke gereja tempat wanita keturunan Dayak tersebut beribadah dan saat ini dia telah menikah dengan pria pilihan hatinya

Belakangan ini, entah kenapa, aku tiba-tiba kangen kepada wanita keturunan Dayak dan biasanya kalo aku tiba-tiba aku kangen kepada seseorang, ada sesuatu yang terjadi / akan terjadi

Sejujurnya, aku ingin ketemu wanita keturunan Dayak, meski dalam suasana persahabatan, karena biar bagaimanapun, kita pernah sama-sama menjadi relawan Teman Ahok

Beberapa tahun kemudian, aku bertemu dengan Bidadari Tak Bersayap dan berharap dia mau menerima cintaku, bahkan menikah dengan diriku dan menemani diriku seumur hidup hingga maut memisahkan kami berdua

Meski demikian, tak dapat dipungkiri bahwa masih ada sedikit rasa cinta untuk wanita keturunan Dayak yang jauh lebih cantik dibandingkan Bidadari Tak Bersayap dan saat ini aku hanya bisa berandai-andai

Ya, andai saat itu aku jadian dengan wanita keturunan Dayak tersebut, saat ini aku tak perlu lagi mengharapkan Bidadari Tak Bersayap menjadi pasangan hidupku

Beberapa tahun perkenalan serta kisah cintaku dengan wanita keturunan Dayak tersebut, aku berkenalan dengan salah seorang mahasiswi dari salah satu Sekolah Tinggi Theologia (STT) yang adalah wanita asli Dayak, yaitu Bidadari Tak Bersayap dan entah kenapa, aku jatuh cinta kepada Bidadari Tak Bersayap, meski kecantikannya tak ada apa-apanya dibandingkan wanita keturunan Dayak tersebut

Akankah salah satu impianku (menikah dengan wanita Dayak) tersebut terwujud lewat Bidadari Tak Bersayap ? Wallahualam ( والله أعلمُ )

2.8.23

Andai saat itu Aku Berani, Mungkin saat ini Aku udah Nikah



Dalam artikel "Aku pernah Naksir Wanita keturunan Dayak". telah kuceritakan bahwa aku pernah naksir salah seorang relawan Teman Ahok yang adalah wanita keturunan Dayak

Ya, aku pernah mencintai wanita keturunan Dayak yang jauh lebih cantik dibandingkan Bidadari Tak Bersayap dan aku bahkan sempat ngobrol dengan mamanya mengenai sikap politik kami masing-masing, baik dalam pemilihan gubernur maupun pemilihan presiden, dimana mamanya adalah pendukung Prabowo Subianto, sementara aku sendiri adalah pendukung Jokowi

Mwski demikian, hubungan kami berdua yang awalnya dekat, akhirnya merenggang, dimana aku mulai menjaga jarak dengan wanita keturunan Dayak tersebut, dimana aku mengetahui lewat status WA nya bahwa dia udah memiliki kekasih

Meski demikian, ada kisah di balik merenggangnya hubunganku dengan wanita keturunan Dayak terseut yang belum perna kuceritakan dan dalam artikel ini aku akan menceritakan penyebab lainnya di balik merenggangnya hubungan kami berdua

Sebenarnya wanita keturunan Dayak tersebut udah tahu kalo aku naksir dia, namun saat itu dia ingin aku mengungkapkan perasaanku tersebut

Hal tersebut aku ketahui dari salah seorang sahabat baiknya yang juga koordinator relawan Teman Ahok, dimana beliau mengungkapkan bahwa menurut pandangan wanita keturunan Dayak tersebut, aku nggak serius dalam menjalin hubungan dengannya

Aku saat itu memiliki banyak-banyak pertimbangan dalam melanjutkan hubunganku ke arah yang lebih serius dan salah satunya ialah aku rendah diri dalam hal perekonomian

Ya, aku saat itu dalam keadaan terpuruk dalam hal perekonomian, sementara wanita keturunan Dayak tersebut berasal dari keluarga yang cukup berada dan hal tersebut membuat diriku minder saat itu

Meski demikian, ketidakberanian diriku dalam mengungkapkan perasaanku kepada wanita keturunan Dayak tersebut saat itu ternyata hanyalah menghasilkan penyesalan seumur hidup

Ya, andai saat itu aku berani mengungkapkan perasaanku kepada dirinya, mungkin saat ini aku udah menikah, bahkan udah memiliki anak, entah 1 ataupun 2

Aku benar-benar nggak habis pikir, kenapa aku bisa minder saat itu, padahal saat itu aku sudah bekerja sebagai sales di salah satu perusahaan iklan mobil baru dan bekas, bahkan aku beberapa kali menjadi top sales

Saat itu (sekitar tahun 2015 atau tahun 2016) aku sedang jaya-jayanya dalam hal pekerjaan, namun aku malah menyia-nyiakan kesempatan emas, sehingga akhirnya hubungan kami berdua merenggang

Saat ini dia telah menikah dengan pria pilihan hatinya, setelah sebelumnya dia sempat pacaran dengan pria Muslim, namun akhirnya putus di tengah jalan

Meski demikian, dia masih menanyakan kabar diriku dan aku pun belakangan ini tiba-tiba kangen kepada wanita keturunan Dayak tersebut

Saat ini, setelah beberapa tahun perkenalan serta kisah cintaku dengan wanita keturunan Dayak tersebut, aku berkenalan dengan salah seorang mahasiswi dari salah satu Sekolah Tinggi Theologia (STT) yang adalah wanita asli Dayak, yaitu Bidadari Tak Bersayap

Entah kenapa, aku jatuh cinta kepada Bidadari Tak Bersayap, meski kecantikannya tak ada apa-apanya dibandingkan wanita keturunan Dayak tersebut

Mungkinlah itulah yang disebut takdir; pernah memiliki hubungan yang dekat, namun akhirnya merenggang

Meski penyesalan tersebut tak 'kan lekang seumur hidupku, namun setidaknya, salah satu impianku (menikah dengan wanita Dayak) bisa saja terwujud lewat Bidadari Tak Bersayap

Setelah kegagalan diriku dalam menjalin hubungan dengan wanita keturunan Dayak tersebut, akankah impianku tersebut terwujud lewat Bidadari Tak Bersayap ? Wallahualam ( والله أعلمُ )

1.8.23

Aku pernah Naksir Wanita keturunan Dayak



Setelah artikel ke-60 berjudul "Pakai Baju Batik khas Dayak, Bidadari Tak Bersayap Tampil Beda", entah kenapa, aku malas buat nulis artikel

Ya, aku malas buat nulis artikel, karena nggak ada sesuatu pun yang menarik untuk dijadikan artikel, sebelum akhirnya ingatanku dibawa kembali kepada masa-masa dimana aku pernah menjadi relawan Teman Ahok sekitar tahun 2015 atau 2016 silam

Sejujurnya, aku masih kangen akan masa-masa dimana aku bersama relawan Teman Ahok lainnya berjibaku dalam mengumpulkan 1000 fotokopi KTP buat dukungan terhadap Ahok sebagai calon Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022

Kenapa ? Karena masa-masa itu adalah masa-masa dimana aku berkenalan dengan salah seorang relawan Teman Ahok yang adalah wanita keturunan Dayak, dimana saat itu dia dibawa oleh koordinator relawan Teman Ahok saat itu ke salah satu mall yang berlokasi di wilayah Jakarta Utara

Aku pun terpesona pada pandangan pertama dengan dirinya dan akhirnya aku pun berkenalan dengannya

Aku pun mulai mengadakan PDKT alias pendekatan, dimana aku mulai ngobrol dengan dirinya dan dari situ aku tau bahwa dia adalah anak bungsu dari 2 bersaudara

Selain itu, aku pun tahu bahwa papanya asli Surabaya dan mamanya asli Dayak; dengan kata lain, dia mewarisi keturunan Dayak dari mamanya

Meski demikian, aku memiliki keberatan terhadap dirinya, yaitu dia perokok berat, dimana dia sudah mengenal rokok sejak dia duduk di bangku SMP

Ya, aku paling tidak suka dengan wanita perokok, namun entah kenapa, saat itu cinta membutakan diriku, dimana aku mentolerir kebiasaan merokok nya, hanya demi cintaku kepada dirinya

Singkat kata, aku pun pernah ngobrol empat mata dengan mamanya mengenai sikap politik kami masing-masing dalam pemilihan gubernur maupun pemilihan presiden, dimana mamanya ternyata adalah pendukung Prabowo Subianto, sementara aku sendiri adalah pendukung Jokowi

Meski demikian, pembicaraan kami berdua berlangsung hangat dan sesekali diselingi dengan canda tawa

Wanita keturunan Dayak tersebut sangat cantik, sehingga bukan hanya diriku yang naksir dia, namun rekan sesama relawan Teman Ahok pun ada yang naksir dirinya

Meski demikian, rekan sesama relawan Teman Ahok tersebut akhirnya kalah saing dengan diriku dan aku pun melenggang dengan bebas dalam melakukan PDKT alias pendekatan dengan wanita keturunan Dayak tersebut

Singkat kata, akhirnya aku tahu bahwa wanita keturunan Dayak tersebut ternyata sudah punya kekasih

Ya, lewat status WA beliau, aku melihat foto-foto dirinya dan kekasihnya tersebut menghadiri kondangan

Sejak saat itu aku perlahan-lahan mulai menjaga jarak dengan wanita keturunan Dayak tersebut sekitar tahun 2017, maski hingga saat ini masih banyak ex relawan Teman Ahok yang menanyakan kabar diriku, termasuk wanita keturunan Dayak tersebut yang akhirnya menikah dengan pria lain

Ya, dia putus dengan kekasihnya, karena kekasihnya tersebut seorang Muslim yang tidak mau dibawa ke gereja tempat dia beribadah dan hal tersebut yang memicu dirinya akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan kekasihnya tersebut

Hingga saat artikel ini ditulis, aku masih kangen akan wajah marahnya, dimana dia akan menatap orang lain dengan tatapan mata yang sangat-sangat tajam, saat dia marah, karena saat dia sedang marah pun, dia tetap cantik di mataku

Yang aku tahu, dia dulu pernah tinggal di salah satu perumahan elit yang berlokasi di wilayah Jakarta Barat dan saat ini aku kehilangan kontak dengan dirinya

Itulah awal perkenalanku serta kisah cintaku dengan wanita keturunan Dayak yang sangat-sangat cantik, bahkan jauh lebih cantik dibandingkan Bidadari Tak Bersayap yang adalah wanita asli Dayak

Salah satu impianku yang hingga saat ini belum terwujud ialah menikah dengan wanita Dayak, dimana wanita Dayak memiliki kecantikan khas yang tidak dimiliki oleh suku-suku lainnya di Indonesia

Ya, wanita Dayak sesungguhnya adalah keturunan Tionghoa yang berimigrasi ke pulau Kalimantan, sehingga tak ada salahnya bila aku yang adalah keturunan Tionghoa sangat ingin untuk menikahi wanita Dayak

Beberapa tahun setelah perkenalan dan kisah cintaku dengan salah seorang relawan Teman Ahok yang juga wanita keturunan Dayak, aku kembali berkenalan dengan wanita asli Dayak yang juga salah seorang mahasiswi dari salah satu Sekolah Tinggi Theologia (STT) yang berlokasi di wilayah Jakarta Barat

Dalam artikel "Mulanya biasa saja, lama-kelamaan aku jatuh cinta", telah kuceritakan mengenai awal pertemuan diriku dengan Bidadari Tak Bersayap yang akhirnya menumbuhkan benih-benih cinta dalam hatiku kepada dirinya

Akankah impianku tersebut terwujud lewat Bidadari Tak Bersayap ? Wallahualam ( والله أعلمُ )

Yang pasti, aku masih merindukan pertemuan diriku kembali dengan salah seorang relawan Teman Ahok yang juga wanita keturunan Dayak tersebut, meski dalam suasana yang berbeda