Aku Pernah Bertemu langsung Dengan Bidadari Ainul Mardhiah

Dalam artikel ini saya ingin menceritakan sebuah pengalaman menakjubkan sekaligus mengesankan, dimana sekitar setahun atau dua tahun lalu...

Tampilkan postingan dengan label Sekolah Tinggi Theologia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sekolah Tinggi Theologia. Tampilkan semua postingan

10.11.23

Gara-gara Bidadari lainnya, Punggungku terasa Pegal-pegal



Tanggal 08 November 2023 malam, aku datang ke salah satu gereja yang berlokasi di wilayah Jakarta Barat untuk latihan singer buat Ibadah Umum Pagi dan juga Ibadah Umum Sore

Sesampainya di sana, aku langsung naik ke lantai 2 dan ngobrol beberapa saat lamanya dengan sejumlah anggota tim Pre-Service, sebelum sejumlah WL serta singer lainnya pun naik ke lantai 2

Selesai latihan tim Pre-Service, latihan singer buat Ibadah Umum Pagi dan juga Ibadah Umum Sore pun dimulai

Kekesalanku dimulai dari Bidadari Tak Bersayap (d/h Bidadari lainnya) yang agak ribet, dimana 2 lagu yang belaiu bawakan tersebut diulang sampai beberapa kali saat latihan berlangsung

Beruntung salah seorang dosen dari salah satu Sekolah Tinggi Theologia (STT) yang berlokasi di wilayah Jakarta Barat menenangkan sekaligus meminta aku untuk mengalah dan aku pun menurut saja pada nasihat beliau

Singkat kata, akhirnya lagu terakhir yang dibawakan oleh salah seorang WL di tim aku, yang juga rekan sepelayananku, berhasil dibawakan saat latihan singer buat Ibadah Umum Sore dan selesai latihan singer buat Ibadah Umum Pagi dan juga Ibadah Umum Sore, aku langsung pulang ke rumah, mengingat bagian punggung yang dekat ke arah pantatku terasa pegal-pegal

Yang jelas, saat itu aku kesal sama Bidadari Tak Bersayap (d/h Bidadari lainnya), karena gara-gara dia mengulang-ulang latihan buat 2 lagu yang dia bawakan, bagian punggung yang dekat ke arah pantatku terasa pegal-pegal

23.9.23

Diledekkin Bidadari lainnya, Aku malah Jadi Grogi



Tanggal 22 September 2023 malam, seusai Ibadah Kaum Pria, aku menikmati makan malam yang disediakan dalam sesi ramah tamah

Sepanjang sesi ramah tamah, aku ngobrol dengan sejumlah mahasiswa dari salah satu Sekolah Tinggi Theologia (STT) yang berlokasi di wilayah Jakarta Barat

Selesai sesi rmah tamah, aku bergegas menuju wastafel buat cuci tangan dan muka

Selesai cuci tangan dan muka, aku mau pulang ke rumah, ketika aku berpapasan dengan Bidadari lainnya dan dia meledek aku

"Nyama-nyamain aja bajunya." ledek Bidadari lainnya dan aku gantian meledek dirinya, "Loe yang nyama-nyamain gua...orang ganteng mah pake apa aja juga ganteng."

Sontak saat itu Bidadari lainnya gak bisa berkata-kate, mungkin karena aku PD alias Percaya Diri. lalu aku pulang ke rumah untuk istirahat malam

Sejujurnya, saat itu aku benar-benar grogi, karena baru kali ini diledekkin sama Bidadari lainnya

Yang pasti, aku malah jadi grogi saat diledekkin Bidadari lainnya

19.9.23

Kujatuh cinta lagi sama Bidadari lainnya



Tanggal 18 September 2023 malam, aku datang ke salah satu gereja yang berlokasi di wilayah Jakarta Barat untuk latihan WL buat Ibadah Umum Pagi

Sesampainya di sana, aku langsung masuk ke salah satu ruangan di lantai 1 dan ngobrol dengan WL serta singer yang telah hadir terlebih dahulu, mengingat saat itu masih berlangsung latihan tim Pre-Service

Beberapa saat kemudian latihan tim Pre-Service selesai dan saatnya aku beserta WL lainnya dan singer latihan buat Ibadah Umum Pagi maupun Ibadah Umum Sore

Di sela-sela latihan, aku kembali melihat Bidadari Tak Bersayap yang saat itu mengenakan kaos lengan panjang berwarna putih corak garis-garis hitam, celana panjang 3/4 warna abu-abu, ikat rambut warna biru tua serta berambut sebahu

Meski demikian, tak dapat kupungkiri bahwa ternyata aku masih menyimpan perasaan cintaku buat Bidadari lainnya dan dalam latihan tersebut, ku kembali jatuh cinta sama Bidadari lainnya tersebut

Ya, aku merasa aku kembali jatuh cinta sama Bidadari lainnya, meski kutau bahwa di jari manisnya melingkar sebuah cincin

Saat itulah aku tak dapat mencegah cinta ini kembali bersemi dalam hatiku sama Bidadari lainnya, meski sampai saat artikel ini kutulis, aku masih mengharapkan Bidadari Tak Bersayap menjadi pasangan hidupku yang menemani dirku seumur hidupku

Selesai latihan, aku langsung pulang ke rumah untuk istirahat malam dan sepanjang perjalanan pulang, hatiku terus berkecamuk

Ya, hatiku terus berkecamuk, karena sejujurnya aku kembali jatuh cinta sama Bidadari lainnya, namun di lain sisi, aku masih mengharapkan Bidadari Tak Bersayap menjadi pasangan hidupku yang menemani dirku seumur hidupku

Hari Rabu tanggal 20 September 2023 aku kembali bertemu dengan Bidadari lainnya dan juga Bidadari Tak Bersayap dalam latihan WL buat Ibadah Umum Pagi

Biarlah kupertahankan cinta ini yang kembali bersemi kepada Bidadari lainnya, meskipun aku juga masih mengharapkan Bidadari Tak Bersayap menjadi pasangan hidupku yang menemani dirku seumur hidupku

Akankah Bidadari lainnya akhirnya menjadi Bidadari Tak Bersayap yang sebenarnya bagi diriku ataukah Bidadari Tak Bersayap yang juga salah seorang mahasiswi dari salah satu Sekolah Tinggi Theologia (STT) yang berlokasi di wilayah Jakarta Barat tersebut yang akhirnya menjadi jodoh yang sejati dari Tuhan bagi diriku ??? Wallahualam ( والله أعلمُ )

17.8.23

Ikhlasku bahagianya



Dalam artikel "Si Imut non Dayak itu sempat Memikat Hatiku", telah kuceritakan bahwa sekitar sebualn atau dua bulan aku pacaran dengan wanita keturunan Toraja, Manado dan Tionghoa, aku mulai jatuh cinta kepada si imut non Dayak yang merupakan salah seorang mahasiswi dari salah satu Sekolah Tinggi Theologia (STT) yang berlokasi di wilayah Jakarta Barat

Meski demikian, cintaku kepada si imut non Dayak tersebut ternyata hanyalah bertepuk sebelah tangan, dimana dia lebih memilih untuk pacaran dengan salah seorang mahasiswa dari salah satu Sekolah Tinggi Theologia (STT) yang berlokasi di wilayah Jakarta Barat

Untungnya saat itu cintaku kepada si imut non Dayak tersebut tidak diketahui sama sekali oleh wanita keturunan Tionghoa tersebut, dimana aku menyuruh dirinya untuk menganggap si imut non Dayak tersebut sebagai adiknya

Begitu aku mengetahui bahwa si imut non Dayak tersebut pacaran dengan salah seorang mahasiswa dari salah satu Sekolah Tinggi Theologia (STT) yang berlokasi di wilayah Jakarta Barat, aku hanya bisa berdoa agar siapapun dia uang akan mendampinginnya, biarlah dia selalu bahagia

Lebih lanjut, aku juga berharap suatu masa saat kita kembali berjumpa dengan dengan pasangan yang berbeda, jangan ada lagi air mata di antara kita

Saat artikel ini ditulis, aku mulai jatuh cinta dan mengharapkan Bidadari Tak Bersayap menjadi pasangan hidupku seumur hidup

Akankah Bidadari Tak Bersayap menjadi cinta terakhirku ? Wallahualam ( والله أعلمُ )

16.8.23

Si Imut non Dayak itu sempat Memikat Hatiku



Dalam artikel "Aku pernah Naksir Wanita keturunan Tionghoa selama 15 Bulan", telah kuceritakan bahwa aku pernah pacaran dengan wanita keturunan Toraja, Manado dan Tionghoa selama 15 bulan, tepatnya dari tanggal 12 Februari 2022 - 12 Mei 2023

Menariknya, baru sebulan atau dua bulan aku pacaran dengan wanita keturunan Tionghoa tersebut, aku mulai jatuh cinta kepada si imut non Dayak yang merupakan salah seorang mahasiswi dari salah satu Sekolah Tinggi Theologia (STT) yang berlokasi di wilayah Jakarta Barat

Berawal dari acara pembagian makanan gratis yang berlangsung di salah satu gereja yang berlokasi di wilayah Jakarta Barat, dimana si imut non Dayak ikut mengatur pembagian makanan gratis selama dua minggu berturut-turut, lama-kelamaan aku mulai jatuh cinta kepada dirinya

Ya, si imut non Dayak memikat hatiku saat itu dan lama-kelamaan dia pun tahu kalo aku naksir dirinya, namun apa daya, cintaku saat itu kepada dirinya hanyalah bertepuk sebelah tangan

Untungnya saat itu cintaku kepada si imut non Dayak tersebut tidak diketahui sama sekali oleh wanita keturunan Tionghoa tersebut, dimana aku menyuruh dirinya untuk menganggap si imut non Dayak tersebut sebagai adiknya

Lama-kelamaan aku dapat mengontrol perasaanku dan akhirnya aku pun bisa menganggap si imut non Dayak tersebut sebagai adik dari wanita keturunan Tionghoa tersebut

Saat aku putus dengan wanita keturunan Tionghoa tersebut, aku udah mulai berpaling kepada Bidadari Tak Bersayap dan juga mengharapkan dirinya menjadi pasangan hidupku seumur hidup

Akankah Bidadari Tak Bersayap menjadi cinta terakhirku ? Wallahualam ( والله أعلمُ )

7.8.23

Ku Melihat Aura Bidadari Tak Bersayap Mengalir keluar ke arah Diriku



Tanggal 06 Agustus 2023 sore, aku datang ke salah satu gereja yang berlokasi di wilayah Jakarta Barat untuk beribadah sekaligus melayani sebagai singer dan Perjamuan Kudus

Sesampainya di sana, aku ngobrol sebentar dengan salah seorang mahasiswa dari salah satu Sekolah Tinggi Theologia (STT) yang berlokasi di wilayah Jakarta Barat, sebelum aku naik ke lantai 2

Sesampainya di lantai 2, aku ngobrol dengan WL dan singer yang juga telah hadir di lantai 2

Saat sesi PAW, aku larut dalam pujian penyembahan yang dinaikkan oleh WL serta singer lainnya

Saat sesi Firman Tuhan, aku mendengarkan apa yang disampaikan pengkhotbah dengan seksama

Saat sesi altar call, aku kembali melayani sebagai singer yang mennyanyikan lagu yang disampaikan pengkhotbah

Saat sesi Perjamuan Kudus, ada hal mencengangkan yang kulihat, dimana aku melihat aura yang keluar dari dalam Bidadari Tak Bersayap dan mengalir ke arah diriku, saat dia sedang berdoa

Ya, aku melihat Bidadari Tak Bersayap saat itu mengeluarkan aura dari dalam dirinya dan mengalir ke arah diriku dan hal tersebut hanya dapat dilihat oleh orang-orang yang memiliki indera ke-6

Saat itu aku benar-benar tercengan sekaligus kagum, karena bisa melihat langsung aura yang keluar dari dalam Bidadari Tak Bersayap

Sebagai catatan : Ini adalah peristiwa kedua, dimana sang penulis dapat ,elihat aura yang keluar dari dalam seseorang, setelah sebelumnya sang penulis pernah melihat aura yang keluar dari wanita non Dayak yang pernah menjadi bidadari di hatiku


Setelah itu, aku melayani bersama salah satu rekan sesama singer dengan menyanyikan lagu rohani yang telah ditentukan sebelumnya

Singkat kata, selesai ibadah, aku menemani papa dan mama rohaniku hingga mereka pulang bersama jemaat dan akhirnya aku pun memtuskan untuk pulang ke rumah, lalu istirahat malam

Yang jelas, aku tercengang sekaligus sangat-sangat bahagia melihat aura yang keluar dari Bidadari Tak Bersayap dan mengalir ke arah diriku

Bidadari Tak Bersayap saat itu Manis dan Cantik Banget



Tanggal 06 Agustus 2023 pagi, aku datang ke salah satu gereja yang berlokasi di wilayah Jakarta Barat untuk beribadah di Ibadah Umum Pagi

Sesampainya di sana, aku ngobrol sebentar dengan salah seorang mahasiswa dari salah satu Sekolah Tinggi Theologia (STT) yang berlokasi di wilayah Jakarta Barat, sebelum aku naik ke lantai 2

Sesampainya di lantai 2, aku bertemu dengan Bidadari Tak Bersayap, yang saat itu manis dan cantik banget mengenakan blazer warna hitam, rok pendek warna hitam serta berambut sebahu, dan kami pun saling bertatap mata beberapa saat lamanya, sebelum aku ngobrol dengan beberapa WL dan singer

Tak lama kemudian, papa rohaniku naik ke lantai 2 dan aku duduk berdua dengan beliau untuk membicarakan beberapa hal, termasuk blog Bidadari Tak Bersayap yang telah mencapai lebih dari 3400 view

Singkat kata, papa rohaniku membuka Ibadah Umum Pagi dan setelah itu, aku menemani beliau menyalami beberapa jemaat yang hadir di ibadah tersebut

Aku pun menuju bangku tempat aku duduk bersama salah seorang sahabat baikku yang juga Wakil Ketua Kaum Pria dan larut dalam pujian penyembahan yang dinaikkan para WL dan singer

Saat sesi Firman Tuhan, aku mendengarkan dengan seksama dan saat sesi Perjamuan Kudus, aku ikut ,memakan roti serta meminum anggur sebagai tanda tubuh dan darah Kristus yang dikorbankan demi penebusan seluruh umat manusia dari dosa

Selesai ibadah, aku turun ke lantai 1 dan ngobrol dengan sejumlah jemaat, termasuk mama dan papa rohaniku, sebelum aku akhirnya pulang ke rumah untuk istirahat siang

Yang pasti, aku sangat-sangat bahagia, karena bisa bertatapan mata dengan Bidadari Tak Bersayap yang manis dancantik banget mengenakan blazer warna hitam, rok pendek warna hitam serta berambut sebahu

4.8.23

Si Biru Cantik Banget Sore ini



Tanggal 04 Agustus 2023 sore, aku datang ke salah satu gereja yang berlokasi di wilayah Jakarta Barat untuk beribadah sekaligus melayani sebagai pemain drum di Ibadah Kaum Wanita

Sesampainya di sana, aku langsung ke ruangan dosen dan ngobrol beberapa saat dengan salah seorang dosen dari salah satu Sekolah Tinggi Theologia (STT) yang berlokasi di wilayah Jakarta Barat

Tak lama kemudian,ibadah berlangsung dan aku pun main drum hingga sesi PAW selesai

Saat sesi Firman Tuhan, aku berada di ruangan dosen dan kembali ngobrol dengan dosen tersebut hingga sesi Firman Tuhan selesai

Saat sesi kesaksian, aku bersaksi bahwa saya nggak jadi mati, dimana hasil tes gula darah menunjukkan bahwa gula darah saya berada di angka 113 dan hal tersebut berarti saya tidak mengalami penyakit diabetes

Sebagai catatan : kisaran guala darah normal berada di angka 70-126 dan saya berada di angka 113; dengan kata lain, gula darah saya berada di kisaran normal dan saya tidak terkena penyakit diabetes


Saya terus terang nggak melihat reaksi Bidadari Tak Bersayap saat saya bersaksi, tapi saya tau bahwa dia mendengarkan kesaksian saya

Yang saya tau, saat itu Bidadari Tak Bersayap sore ini cantik banget dengan baju lengan pendek warna biru corak bunga-bunga, celana panjang warna hitam, alas kaki warna hitam, ikat rambut karet warna hitam serta berambut sebahu

Selesai ibadah, saya ngobrol dengan sejumlah jemaat mengenai kesaksian saya tersebut, dimana banyak di antara mereka yang bilang bahwa saya tidak akan mati secepat itu

Setelah itu, saya bergegas ke warnet langganan dan sesampainya di sana, ku langsung membuka browser Google Chrome dan menuliskan seluruh pengalaman yang saya alami, termasuk saat diriku melihat Bidadari Tak Bersayap sore ini cantik banget dengan baju lengan pendek warna biru corak bunga-bunga, celana panjang warna hitam, alas kaki warna hitam, ikat rambut karet warna hitam serta berambut sebahu

Setelah saya jadwalkan artikel ini untuk diterbitkan pada tanggal 04 Agustus 2023 pukul 7 malam di blog ini, saya pun bergegas kembali ke salah satu gereja yang berlokasi di wilayah Jakarta Barat untuk beribadah di Ibadah Kaum Pria

Sebagai catatan : artikel ini adalah artikel keenambelas yang ditulis sesaat setelah sang penulis mengalami pengalaman yang beliau alami, termasuk saat sang penulis melihat Bidadari Tak Bersayap sore ini cantik banget dengan baju lengan pendek warna biru corak bunga-bunga, celana panjang warna hitam, alas kaki warna hitam, ikat rambut karet warna hitam serta berambut sebahu

2.8.23

Andai saat itu Aku Berani, Mungkin saat ini Aku udah Nikah



Dalam artikel "Aku pernah Naksir Wanita keturunan Dayak". telah kuceritakan bahwa aku pernah naksir salah seorang relawan Teman Ahok yang adalah wanita keturunan Dayak

Ya, aku pernah mencintai wanita keturunan Dayak yang jauh lebih cantik dibandingkan Bidadari Tak Bersayap dan aku bahkan sempat ngobrol dengan mamanya mengenai sikap politik kami masing-masing, baik dalam pemilihan gubernur maupun pemilihan presiden, dimana mamanya adalah pendukung Prabowo Subianto, sementara aku sendiri adalah pendukung Jokowi

Mwski demikian, hubungan kami berdua yang awalnya dekat, akhirnya merenggang, dimana aku mulai menjaga jarak dengan wanita keturunan Dayak tersebut, dimana aku mengetahui lewat status WA nya bahwa dia udah memiliki kekasih

Meski demikian, ada kisah di balik merenggangnya hubunganku dengan wanita keturunan Dayak terseut yang belum perna kuceritakan dan dalam artikel ini aku akan menceritakan penyebab lainnya di balik merenggangnya hubungan kami berdua

Sebenarnya wanita keturunan Dayak tersebut udah tahu kalo aku naksir dia, namun saat itu dia ingin aku mengungkapkan perasaanku tersebut

Hal tersebut aku ketahui dari salah seorang sahabat baiknya yang juga koordinator relawan Teman Ahok, dimana beliau mengungkapkan bahwa menurut pandangan wanita keturunan Dayak tersebut, aku nggak serius dalam menjalin hubungan dengannya

Aku saat itu memiliki banyak-banyak pertimbangan dalam melanjutkan hubunganku ke arah yang lebih serius dan salah satunya ialah aku rendah diri dalam hal perekonomian

Ya, aku saat itu dalam keadaan terpuruk dalam hal perekonomian, sementara wanita keturunan Dayak tersebut berasal dari keluarga yang cukup berada dan hal tersebut membuat diriku minder saat itu

Meski demikian, ketidakberanian diriku dalam mengungkapkan perasaanku kepada wanita keturunan Dayak tersebut saat itu ternyata hanyalah menghasilkan penyesalan seumur hidup

Ya, andai saat itu aku berani mengungkapkan perasaanku kepada dirinya, mungkin saat ini aku udah menikah, bahkan udah memiliki anak, entah 1 ataupun 2

Aku benar-benar nggak habis pikir, kenapa aku bisa minder saat itu, padahal saat itu aku sudah bekerja sebagai sales di salah satu perusahaan iklan mobil baru dan bekas, bahkan aku beberapa kali menjadi top sales

Saat itu (sekitar tahun 2015 atau tahun 2016) aku sedang jaya-jayanya dalam hal pekerjaan, namun aku malah menyia-nyiakan kesempatan emas, sehingga akhirnya hubungan kami berdua merenggang

Saat ini dia telah menikah dengan pria pilihan hatinya, setelah sebelumnya dia sempat pacaran dengan pria Muslim, namun akhirnya putus di tengah jalan

Meski demikian, dia masih menanyakan kabar diriku dan aku pun belakangan ini tiba-tiba kangen kepada wanita keturunan Dayak tersebut

Saat ini, setelah beberapa tahun perkenalan serta kisah cintaku dengan wanita keturunan Dayak tersebut, aku berkenalan dengan salah seorang mahasiswi dari salah satu Sekolah Tinggi Theologia (STT) yang adalah wanita asli Dayak, yaitu Bidadari Tak Bersayap

Entah kenapa, aku jatuh cinta kepada Bidadari Tak Bersayap, meski kecantikannya tak ada apa-apanya dibandingkan wanita keturunan Dayak tersebut

Mungkinlah itulah yang disebut takdir; pernah memiliki hubungan yang dekat, namun akhirnya merenggang

Meski penyesalan tersebut tak 'kan lekang seumur hidupku, namun setidaknya, salah satu impianku (menikah dengan wanita Dayak) bisa saja terwujud lewat Bidadari Tak Bersayap

Setelah kegagalan diriku dalam menjalin hubungan dengan wanita keturunan Dayak tersebut, akankah impianku tersebut terwujud lewat Bidadari Tak Bersayap ? Wallahualam ( والله أعلمُ )

1.8.23

Aku pernah Naksir Wanita keturunan Dayak



Setelah artikel ke-60 berjudul "Pakai Baju Batik khas Dayak, Bidadari Tak Bersayap Tampil Beda", entah kenapa, aku malas buat nulis artikel

Ya, aku malas buat nulis artikel, karena nggak ada sesuatu pun yang menarik untuk dijadikan artikel, sebelum akhirnya ingatanku dibawa kembali kepada masa-masa dimana aku pernah menjadi relawan Teman Ahok sekitar tahun 2015 atau 2016 silam

Sejujurnya, aku masih kangen akan masa-masa dimana aku bersama relawan Teman Ahok lainnya berjibaku dalam mengumpulkan 1000 fotokopi KTP buat dukungan terhadap Ahok sebagai calon Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022

Kenapa ? Karena masa-masa itu adalah masa-masa dimana aku berkenalan dengan salah seorang relawan Teman Ahok yang adalah wanita keturunan Dayak, dimana saat itu dia dibawa oleh koordinator relawan Teman Ahok saat itu ke salah satu mall yang berlokasi di wilayah Jakarta Utara

Aku pun terpesona pada pandangan pertama dengan dirinya dan akhirnya aku pun berkenalan dengannya

Aku pun mulai mengadakan PDKT alias pendekatan, dimana aku mulai ngobrol dengan dirinya dan dari situ aku tau bahwa dia adalah anak bungsu dari 2 bersaudara

Selain itu, aku pun tahu bahwa papanya asli Surabaya dan mamanya asli Dayak; dengan kata lain, dia mewarisi keturunan Dayak dari mamanya

Meski demikian, aku memiliki keberatan terhadap dirinya, yaitu dia perokok berat, dimana dia sudah mengenal rokok sejak dia duduk di bangku SMP

Ya, aku paling tidak suka dengan wanita perokok, namun entah kenapa, saat itu cinta membutakan diriku, dimana aku mentolerir kebiasaan merokok nya, hanya demi cintaku kepada dirinya

Singkat kata, aku pun pernah ngobrol empat mata dengan mamanya mengenai sikap politik kami masing-masing dalam pemilihan gubernur maupun pemilihan presiden, dimana mamanya ternyata adalah pendukung Prabowo Subianto, sementara aku sendiri adalah pendukung Jokowi

Meski demikian, pembicaraan kami berdua berlangsung hangat dan sesekali diselingi dengan canda tawa

Wanita keturunan Dayak tersebut sangat cantik, sehingga bukan hanya diriku yang naksir dia, namun rekan sesama relawan Teman Ahok pun ada yang naksir dirinya

Meski demikian, rekan sesama relawan Teman Ahok tersebut akhirnya kalah saing dengan diriku dan aku pun melenggang dengan bebas dalam melakukan PDKT alias pendekatan dengan wanita keturunan Dayak tersebut

Singkat kata, akhirnya aku tahu bahwa wanita keturunan Dayak tersebut ternyata sudah punya kekasih

Ya, lewat status WA beliau, aku melihat foto-foto dirinya dan kekasihnya tersebut menghadiri kondangan

Sejak saat itu aku perlahan-lahan mulai menjaga jarak dengan wanita keturunan Dayak tersebut sekitar tahun 2017, maski hingga saat ini masih banyak ex relawan Teman Ahok yang menanyakan kabar diriku, termasuk wanita keturunan Dayak tersebut yang akhirnya menikah dengan pria lain

Ya, dia putus dengan kekasihnya, karena kekasihnya tersebut seorang Muslim yang tidak mau dibawa ke gereja tempat dia beribadah dan hal tersebut yang memicu dirinya akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan kekasihnya tersebut

Hingga saat artikel ini ditulis, aku masih kangen akan wajah marahnya, dimana dia akan menatap orang lain dengan tatapan mata yang sangat-sangat tajam, saat dia marah, karena saat dia sedang marah pun, dia tetap cantik di mataku

Yang aku tahu, dia dulu pernah tinggal di salah satu perumahan elit yang berlokasi di wilayah Jakarta Barat dan saat ini aku kehilangan kontak dengan dirinya

Itulah awal perkenalanku serta kisah cintaku dengan wanita keturunan Dayak yang sangat-sangat cantik, bahkan jauh lebih cantik dibandingkan Bidadari Tak Bersayap yang adalah wanita asli Dayak

Salah satu impianku yang hingga saat ini belum terwujud ialah menikah dengan wanita Dayak, dimana wanita Dayak memiliki kecantikan khas yang tidak dimiliki oleh suku-suku lainnya di Indonesia

Ya, wanita Dayak sesungguhnya adalah keturunan Tionghoa yang berimigrasi ke pulau Kalimantan, sehingga tak ada salahnya bila aku yang adalah keturunan Tionghoa sangat ingin untuk menikahi wanita Dayak

Beberapa tahun setelah perkenalan dan kisah cintaku dengan salah seorang relawan Teman Ahok yang juga wanita keturunan Dayak, aku kembali berkenalan dengan wanita asli Dayak yang juga salah seorang mahasiswi dari salah satu Sekolah Tinggi Theologia (STT) yang berlokasi di wilayah Jakarta Barat

Dalam artikel "Mulanya biasa saja, lama-kelamaan aku jatuh cinta", telah kuceritakan mengenai awal pertemuan diriku dengan Bidadari Tak Bersayap yang akhirnya menumbuhkan benih-benih cinta dalam hatiku kepada dirinya

Akankah impianku tersebut terwujud lewat Bidadari Tak Bersayap ? Wallahualam ( والله أعلمُ )

Yang pasti, aku masih merindukan pertemuan diriku kembali dengan salah seorang relawan Teman Ahok yang juga wanita keturunan Dayak tersebut, meski dalam suasana yang berbeda

17.7.23

Sore ini Bidadari Tak Bersayap keliatan Imut Banget



Tanggal 16 Juli 2023 sore, aku datang ke salah satu gereja yang berlokasi di wilayah Jakarta Barat untuk beribadah dalam Ibadah Umum Sore

Setelah ngobrol sesaat dengan salah seorang mahasiswa dari salah satu Sekolah Tinggi Theologia (STT) yang berlokasi di wilayah Jakarta Barat, aku langsung naik ke lantai 2 dan duduk di sebelah salah seorang sahabat baikku yang bekerja sebagai tukang kopi keliling

Sepanjang sesi PAW, aku diam-diam memandang Bidadari Tak Bersayap tanpa diketahui jemaat gereja tersebut

Aku melihat saat itu Bidadari Tak Bersayap mengenakan baju lengan pendek warna pink muda, rok pendek warna hitam serta berambut sebahu

Aku saat itu tersadar bahwa tanpa ikat rambut dan tanpa alas kaki sama sekali, Bidadari Tak Bersayap keliatan imut banget

Sepanjang sesi Firman Tuhan, aku pun bebefrapa kali memandang Bidadari Tak Bersayap secara diam-diam dan saat itu Bidadari Tak Bersayap mengikat rambutnya dengan ikat rambut karet warna hitam

Aku benar-benar dibuat terkagum-kagum akan keimutan Bidadari Tak Bersayap saat itu

Hingga selesai ibadah, aku masih terkagum-kagum akan Bidadari Tak Bersayap yang keliatan imut banget malam itu

Bahkan hingga aku pulang ke rumah, aku masih terbayang-bayang akan keimutan nya Bidadari Tak Bersayap saat itu

Yang jelas, aku makin jatuh cinta kepada Bidadari Tak Bersayap, karena melihat dirinya keliatan imut banget, meski tanpa ikat rambut dan tanpa alas rambut sama sekali

15.7.23

Sore ini Bidadari Tak Bersayap Tampil Menawan Sangat



Tanggal 14 Juli 2023 sore, aku datang ke salah satu gereja yang berlokasi di wilayah Jakarta Barat untuk beribadah sekaligus melayani sebagai pemain drum

Sesampainya di sana, aku langsung masuk ke ruang dosen dan ngobrol bersama salah seorang mahasiswa dari salah satu Sekolah Tinggi Theologia (STT) yang berlokasi di wilayah Jakarta Barat

Tak lama kemudian, ibadah pun dimulai dan aku melayani sebagai pemain drum

Sesekali aku mencuri pandang kepada Bidadari Tak Bersayap tanpa diketahui oleh jemaat yang hadir dalam ibadah tersebut

O iya, saat itu Bidadari Tak Bersayap mengenakan baju lengan pendek warna coklat, rok pendek warna hitam, ikat rambut karet warna hitam serta berambut sebahu

Singkat kata, dalam sesi kesaksian aku maju dan bersaksi dengan disaksikan oleh jemaat yang hadir, termasuk Bidadari Tak Bersayap yang saat itu membisikkan sesuatu kepada teman di sebelah dirinya

Selesai ibadah, aku masuk kembali ke ruang dosen dan ngobrol dengan salah seorang dosen, sebelum Bidadari Tak Bersayap masuk dan menanyakan temannya yang barusaja membeli laptop second di Glodok Harco

Aku, perlahan namun pasti, keluar dari ruang dosen, sebelum akhirnya masuk kembali ke ruang dosen dan ngobrol bersama salah seorang dosen dalam waktu yang agak lama

Akhirnya aku dan salah seorang dosen pulang ke rumah kami masing-masing, setelah sebelumnya aku sempat ke toilet untuk buang air kecil

Yang pasti, sore ini Bidadari Tak Bersayap tampil menawan sangat dengan baju lengan pendek warna coklat, rok pendek warna hitam, ikat rambut karet warna hitam serta berambut sebahu

14.7.23

Harusnya aku



Tanggal 14 Juli 2023 pagi, aku terbangun dari tidur malamku dan langsung bergegas ke warnet langgananku

Sesampainya di sana, langsung kubuka YouTube di browser Google Chrome

Muncullah lagu "Harusnya aku" yang dinyanyikan oleh Armada di beranda YouTube, lalu kuputar dan kunikmati lagu tersebut lirik demi lirik

Tak terasa, air mata menetes saat menikmati lirik demi lirik lagu tersebut, dimana sebagian besar lirik lagu tersebut mewakili suasana hatiku yang diliputi kecemburuan

Ya, dalam artikel "Aku Cemburu pada Mahasiswa Sekolah Tinggi Theologia (STT) di sebelah Bidadari Tak Bersayap" dan juga artikel "Aku Cemburu sama salah seorang Sahabat Baikku", telah kuceritakan bahwa aku cemburu kepada salah seorang mahasiswa dari salah satu Sekolah Tinggi Theologia (STT) di wilayah Jakarta Barat yang saat itu duduk tepat di sebelah Bidadari Tak Bersayap dan juga salah seorang sahabat baikku

Kuakui, mereka berdua memang jauh lebih ganteng dibandingkan diriku, tapi perasaan tetaplah perasaan dan hati tetaplah hati yang bisa merasakan apa artinya cemburu

Inilah jeritan hati yang terluka dan tak bahagia (saat artikel ini ditulis) :

- Ku tak bahagia melihat Bidadari Tak Bersayap keliatannya menaruh perasaan kepada mereka berdua

- Aku terluka karena tak bisa dapatkan dirinya sepenuhnya dan juga melihat Bidadari Tak Bersayap keliatannya menaruh asa kepada mereka berdua

- Ku tak bahagia melihat dirnya bahagia bersama mereka berdua

Dan inilah harapan yang pupus dari hati yang terluka dan bahagia (saat artikel ini ditulis) :

- Harusnya aku yang dampingi Bidadari Tak Bersayap dan bukan mereka berdua

- Harusnya aku yang dia cinta dan bukan mereka berdua

- Harusnya Bidadari Tak Bersayap tau bahwa cintaku lebih dari mereka berdua

- Harusnya yang dia pilih bukanlah mereka berdua

Aku menyanyikan lagu tersebut sambil menangis, karena aku tak bisa menerima kenyataan bahwa Bidadari Tak Bersayap keliatannya menaruh perasaan kepada mereka berdua

Tak terasa, lagu "Harusnya aku" selesai diputar dan kulanjutkan tidur malamku

Aku hanya berharap Bidadari Tak Bersayap dan mereka berdua membaca artikel ini serta mengerti perasaanku yang terluka dan tak bahagia (saat artikel ini ditulis)

10.7.23

Aku Cemburu pada Mahasiswa Sekolah Tinggi Theologia (STT) di sebelah Bidadari Tak Bersayap



Tanggal 09 Juli 2023 sore, aku datang ke salah satu gereja yang berlokasi di wilayah Jakarta Barat untuk beribadah sekaligus melayani sebagai WL di Ibadah Umum Sore

Aku sampai di sana sekitar jam 5 sore kurang dikit dan ngobrol sebentaran dengan salah seorang mahasiswa dari salah satu Sekolah Tinggi Theologia (STT) di wilayah Jakarta Barat, sebelum aku naik ke lantai 2

Di lantai 2 aku ngobrol dengan tim musik yang sat itu membawakan salah satu lagu legend, bahkan saking legend nya, lagu tersebut ada sebelum saya lahir

Saat saya kembali ke tempat WL dan singer, saya berpapasan dengan seorang wanita cantik berpakaian baju lengan panjang warna hitam, rok warna hitam, ikat rambut warna orange serta berambut sebahu

Ya, dia tak lain dan tak bukan ialah sang Bidadari Tak Bersayap

Saat itu aku sebenarnya mau bilang kepada dirinya bahwa dia cantik sekali tatkala mengenakan pakaian hitam-hitam, namun kuurungkan niatku, karena banyak orang dalam ruang ibadah saat itu

Saat sesi PAW, aku membawakan dua lagu rohani dengan sangat semangat, bahkan aku saat itu dapat membawa jemaat untuk ikut memuji dan menyembah Tuhan lewat kedua lagu rohani tersebut

Saat sesi Firman Tuhan berlangsung, aku duduk dua baris di kanan belakang Bidadari Tak Bersayap dan aku melihat beberapa kali dirinya menengok ke salah seorang mahasisa dari salah satu Sekolah Tinggi Theologia (STT) di wilayah Jakarta Barat yang kebetulan duduk tepat di sebelah Bidadari Tak Bersayap

Hal tersebut membuat aku saat itu cemburu, karena aku mengenal mahasiswa tersebut dan aku nggak mau Bidadari Tak Bersayap menjadi miliknya

Sejujurnya, aku saat itu menulis alamat blog ini dalam secarik kertas, lalu memberikannya kepada mahasiswa tersebut, seraya berkata, "Jangan lupa dibuka blog Bidadari Tak bersayap nya...nanti kamu akan tau siapa Bidadari Tak Bersayap...yang pasti, dia salah satu anak STT S********a."

Aku berharap mahasiswa tersebut membuka blog ini di lapotop nya dan membaca artikel ini

Aku juga berharap setelah membaca artikel ini, dia bersedia mundur secara teratur dan memberi kesempatan seluas-luasnya kepada diriku untuk maju serta mendapatkan Bidadari Tak Bersayap

Meski demikian, yang terpenting sebenarnya ialah mahasiswa tersebut akhirnya mengetahui siapa wanita yang dijuluki Bidadari Tak Bersayap tersebut, lalu memberitahukan kepada dirinya dan menimbulkan semacam kehebohan di kalangan salah satu Sekolah Tinggi Theologia (STT) di wilayah Jakarta Barat tersebut

9.7.23

Ku kembali Menyapa Bidadari Tak Bersayap, walau hanya Sesaat



Tanggal 08 Juli 2023 sore, aku datang ke salah satu gereja yang berlokasi di wilayah Jakarta Barat untuk beribadah sekaligus melayani sebagai pengkhotbah dalam Ibadah Dewasa Muda

Sesampainya di sana, aku langsung disambut oleh salah seorang mahasiswa dari salah satu Sekolah Tinggi Theologia (STT) yang berlokasi di wilayah Jakarta Barat

Aku langsung bergabung bersama mahasiswa-mahasiswa lainnya yang saat itu sedang latihan musik dan ikut menyanyikan beberapa lagu rohani

Tak lama kemudian, muncullah sejumlah mahasiswi dari salah satu Sekolah Tinggi Theologia (STT) yang berlokasi di wilayah Jakarta Barat tersebut dan duduk di bangku yang telah disediakan

Salah satunya ialah seorang wanita cantik yang dijuluki Bidadari Tak Bersayap dan saat itu dia mengenakan baju lengan pendek warna hitam, rok jeans warna biru dan ikat rambut warna orange serta berambut sebahu

Aku meneruskan menyanyi salah satu nyanyian rohani, sebelum, aku menyerahkan microphone kepada WL
\
Saat sesi PAW aku dan jemaat Dewasa Muda lainnya, termasuk Bidadari Tak Bersayap memuji dan menyembah Tuhan dengan semangat

Saat sesi Firman Tuhan, aku membawakan Firman Tuhan mengenai "THE MARKS OF CHRIST" yang berarti luka-luka Kristus dan aku menyuruh Bidadari Tak Bersayap membacakan salah satu ayat Alkitab

Bahkan dalam satu kesempatan, aku sampai harus berdiri tepat di samping Bidadari Tak Bersayap, hanya sekedar untuk memberikan kode kepada jemaat Dewasa Muda lainnya bahwa wanita yang dijuluki Bidadari Tak Bersayap tersebut ialah wanita yang duduk tepat di sebelah tempat aku berdiri

Saat itu yang mengetahui kode tersebut hanyalah diriku dan Bidadari Tak Bersayap

Selesai ibadah, aku ngobrol dengan salah satu jemaat yang membantu penjualan baju untuk biaya renovasi gereja, dimana saat itu dia sedang membereskan boneka-boneka yang mau dijual

Saat itu aku teringat akan Bidadari Tak Bersayap dan aku langaung menghampiri dirinya seraya bertanya, "Kamu suka boneka nggak ?"

"Nggak," jawab Bidadari Tak Bersayap

"Ya udah," jawabku

Aku kemudian ngobrol cukup lama dengan Wakil Ketua Dewasa Muda mengenai banyak hal, sebelum kami akhirnya pulang ke rumah kami masing-masing

Sepanjang perjalanan pulang ke rumah, aku akhirnya menyadari bahwa aku barusaja menyapa Bidadari Tak Bersayap, walau hanya sesaat

Sesampainya di rumah, aku langsung tidur malam dengan perasaan gembira sangat, karena aku kembali menyapa Bidadari Tak Bersayap. walau hanya sesaat

30.6.23

Diledekkin Bidadari Tak Bersayap, Aku malah Serasa Melayang ke Langit Ketujuh



Tanggal 30 Juni 2023 sore, aku datang ke salah satu gereja yang berlokasi di wilayah Jakarta Barat untuk beribadah sekaligus melayani sebagai pemain drum

Saat saya tiba, saya melihat seorang wanita cantik sedang latihan bersama salah seorang pemain musik dan aku kenal wanita tersebut

Ya. dia tak lain dan tak bukan ialah sang Bidadari Tak Bersayap yang saat itu mengenakan baju lengan panjang warna abu-abu garis hitam, rok pendek warna hitam dan ikat rambut warna orange

Sejujurnya, saya suka saat melihat dia memakai baju warna hitam dan rok / celana panjang warna hitam seperti itu, karena kelihat kontrasnya dan sangat-sangat cantik sekali

Ternyata saat itu dia melayani sebagai WL dan aku pun memutuskan untuk mengiringi dirinya sebagai pemain drum

Sesi PAW pun berlangsung dan kami berdua saat itu serasa menjadi pasangan serasi, baik dalam nyanyian maupun permainan musik

Singkat kata, di sesi ulangtahun, aku disuruh maju dan memegang puding yang ada lilin ulangtahunnya, karena saat itu cuma saya yang berulangtahun di bulan Juni

Saat saya diminta untuk menyampaikan kesaksian, saya pun menyaksikan bagaimana saya lahir, dibesarkan hingga saat ini, dimana saya bisa merayakan ulangtahun ke-46

Saat itu, sejujurnya, saya grogi karena diliatin oleh sang Bidadari Tak Bersayap yang saat itu duduk persis di depan saya

Saya pun diledekkin saat saya mengutarakan bahwa saat itu saya grogi

Singkat kata, ibadah pun selesai dan saya saat itu berada di ruangan dekat ruang dapur dan salah seorang mahasiswi dari salah satu Sekolah Tinggi Theologia (STT) yang berlokasi di wilayah Jakarta Barat berkata bahwa mamanya meninggal dalam usia 47 tahun akibat penyakit diabetes yang dideritanya

Hal tersebut disampaikan menanggapi ulangtahunku yang ke-46, lalu aku dengan percaya diri menyatakan bahswa aku akan hidup hingga usia 100 tahun

Aku lantas berkata bahwa aku nggak memiliki riwayat penyakit diabetes, namun ada masalah dengan jantungku, lalu mahasiswi lainnya berkata bahwa penyakit jantung dapat menyebabkan diriku mati mendadak

Yang mengejutkan, tiba-tiba sang Bidadari Tak Bersayap berkata bahwa aku jangan mudah mengeluh dan sedikit-sedikit merasa nyeri sambil menirukan diriku saat nyeri di dada

Saat itu aku mendadak bengong dan nggak bisa berkata apa-apa, sementara dia beranjak menuju kamar

Sejujurnya, saat itu aku bagaikan melayang-layang ke langit ketujuh, saking gembiranya, karena sang Bidadari Tak Bersayap menanggapi omonganku tersebut

Singkat kata, aku akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah dan sesampainya di rumah, aku langsung membuka aplikasi Google Chrome di smartphone Android

Aku kemudian menuliskan pengalamanku dengan sang Bidadari Tak Bersayap, termasuk saat dirinya menanggapi salah satu omonganku, sebelum kuterbitkan artikel tersebut di blog ini

Sebagai catatan : artikel ini adalah artikel kesembilan yang ditulis sesaat setelah sang penulis mengalami pengalaman berharga bersama sang Bidadari Tak Bersayap, termasuk saat dirinya menanggapi salah satu omonganku

28.6.23

Ku Cari Alasan untuk Memandang Dirinya walau dari Kejauhan



Tanggal 28 Juni 2023 sekitar pukul 2 siang aku datang di salah satu gereja yang berlokasi di wilayah Jakarta Barat hanya sekedar menghabiskan waktu

Sesampainya di gereja, aku bertemu dengan dua temanku dan salah seorang opa-opa

Aku ngobrol beberapa saat dengan mereka, sebelum aku beranjak ke wastafel untuk cuci muka

Aku melewati ruangan dimana anak-anak wanita dari salah satu Sekolah Tinggi Theologia (STT) yang berlokasi di wilayah Jakarta Barat berkumpul dan aku secara sekilas melihat seorang wanita cantik yang, tak lain dan tak bukan, ialah Bidadari Tak Bersayap

Ketika aku sedang berada di wastafel, aku melihat dirinya keluar menuju toilet dan saat aku beranjak ke ruang sekretariat, aku tidak melihat dirinya di ruangan tempat mahasiswi ngumpul

Saat aku ke wastafel kedua kalinya, aku melewati ruangan tempat mahasiswi ngumpul, namun aku tak melihat dirinya di sana. Aku pun cuci muka di sana, lalu kembali ke ruang sekretariat

Saat aku sedang bermain gitar di seberang ruangan sekretariat, aku melihat sang Bidadari Tak Bersayap masuk ke ruangan tempat mahasiswi ngumpul

Saat aku hendak beranjak ke wastafel ketiga kalinya, aku melihat sang Bidadari Tak Bersayap lagi berdiri di depan ruangan tempat mahasiswi ngumpul sambil melihat ke arah ruang sekretariat

Akankah hal tersebut menjadi pertanda sang Bidadari Tak Bersayap memiliki perasaan yang sama seperti perasaanku kepada dirinya ? Wallahualam

O iya...saat itu dirinya mengenakan kaos lengan pendek warna biru muda, celana jeans warna biru navy, ikat rambut warna pink dan goodybag warna hitam

Aku suka dengan kesederhanaan dirinya dan aku makin jatuh cinta kepada sang Bidadari Tak Bersayap tersebut, dimana dia cantik sekali, meski nggak berdandan sama sekali

Singkat kata, aku jadwalkan artikel tersebut untuk diterbitkan di blog ini pada tanggal 28 Juni 2023 pukul 7 malam, sebelum aku pulang ke rumah

Sebagai catatan : artikel ini adalah artikel kedelapan yang ditulis sesaat setelah sang penulis memandang sang Bidadari Tak Bersayap, walau hanya sesaat dari kejauhan

Bahagiaku Memandang Dirinya walau Sesaat dari Kejauhan



Tanggal 27 Juni 2023 malam, aku datang ke salah satu gereja yang berlokasi di wilayah Jakarta Barat untuk mengikuti salah satu ibadah

Sesampainya di sana, aku melihat dia sedang berdoa dan membelakangi diriku

Yang aku suka dari dirinya ialah tak sekalipun dia ke toilet; dengan kata lain, sang Bidadari Tak Bersayap tersebut sangat konsentrasi dalam berdoa saat itu

Melihat hal tersebut, aku jadi tambah sayang kepada sang Bidadari Tak Bersayap yang saat itu mengenakan kaos lengan pendek warna biru navy, celana panjang 3/4 warna abu-abu dan ikat rambut warna pink

Sehabis ibadah selesai, aku sempat menghampiri mama rohaniku yang saat itu sedang menyalami anak-anak salah satu Sekolah Tinggi Theologia (STT) yang berlokasi di wilayah Jakarta Barat

Aku kemudian beranjak ke wastafel buat cuci muka

Saat aku selesai cuci muka dan hendak kembali ke ruang sekretariat, aku melihat dirinya saat itu turun dari lantai 2 sambil membawa pakaian-pakaian yang telah kering dan menuju kamar

Singkat cerita, aku akhirnya pulang ke rumah dan saat itu perasaanku sangat-sangat bahagia, karena aku berkesempatan untuk memandang sang Bidadari Tak Bersayap walau sesaat dari kejauhan

Aku langsung menjadwalkan artikel tersebut untuk diterbitkan pada tanggal 28 Juni 2023 pukul 6 pagi di blog ini, sebelum aku tidur malam

Sebagai catatan : artikel ini adalah artikel ketujuh yang ditulis sesaat setelah sang penulis mengalami pengalaman, dimana sang penulis dapat memandang sang Bidadari Tak Bersayap, walau sesaat dari kejauhan

27.6.23

Cinta abadiku, Harapan dariku



Tanggal 26 Juni 2023 aku melakukan aktivitasku sehari-hari dari pagi hingga malam hari, sehingga perasaanku kepada dirinya menjadi terkesampingkan saat itu

Sesampainya aku di rumah, aku tidur-tiduran sambil mendengarkan lagu "OST Pedang Pembunuh Naga" dalam aplikasi YouTube di smartphone Android

Aku pun mendengarkan lirik demi lirik lagu tersebut dengan seksama dan menyadari bahwa lirik demi lirik lagu tersebut sangat-sangat sesuai dengan apa yang kualami saat itu

Kuakui, setiap malam aku selalu termenung seorang diri dan teringat paras wajah dirinya yang, tak lain dan tak bukan, ialah sang Bidadari Tak Bersayap

Setiap kali wajahnya muncul di benakku, hatiku selalu bergetar, karena cintaku kepada dirinya sangat-sangat besar

Sejujurnya, aku nggak mungkin bisa melupakan dirinya yang telah membuat hatiku terpikat, namun aku juga nggak mungkin bisa memendam perasaanku tersebut lebih lama lagi

Kalo bukan karena dia anak Sekolah Tinggi Theologia (STT), pasti udah kuungkapkan perasaanku tersebut kepada dirinya

Aku menahan diri sedalam-dalamnya untuk mengungkapkan seluruh perasaanku kepada dirinya, karena aku takut dia akan di skors, kalo ketahuan berpacaran dengan diriku

Itulah sebabnya aku hanya bisa bergumam dalam hati, "Kapankah kita akan bertemu ? Entah kapan kita berjumpa ?"

Sambil menangis dalam hati, ku hanya bisa berharap aku dan dia akan bersama suatu saat nanti, karena dirinya adalah cinta abadiku

Aku hendak mendengarkan lagu tersebut untuk kedua kalinya, ketika tiba-tiba seorang wanita berpakaian serba putih dan bercadar putih menepuk pundakku, lalu membawaku terbang melintasi angkasa raya hingga akhirnya kami berdua mendarat di sebuah padang luas

Aku masih belum sepenuhnya menyadari diriku saat itu berada dimana, ketika seorang wanita berpakaian serba putih dan bercadar putih tersebut tiba-tiba menyerang diriku dengan jurus kungfu

Meski demikian, aku ternyata bisa menahan jurus kungfu tersebut dan akhirnya aku menyadari bahwa diriku saat itu menjadi pendekar Thio Bu Ki, lalu aku bertarung melawan wanita berpakaian serba putih dan bercadar putih tersebut hingga ratusan jurus kungfu

Selama aku bertarung dengan dirinya, terlihat dia sepertinya tidak ingin mengalahkan diriku dan aku merasakan ada sesuatu yang mengalir keluar dari dalam hatinya

Ya, saat itu aku dapat merasakan ada cinta yang mengalir keluar dari dalam hatinya dan menyejukkan hatiku, sebelum akhirnya aku dapat membuka cadar putih yang dipakai wanita berpakaian serba putih tersebut

Saat aku menyadari bahwa wanita berpakaian serba putih tersebut ialah sang Bidadari Tak Bersayap, tiba-tiba dirinya lenyap dari hadapanku dan aku pun terbangun

Rupanya semalam aku ketiduran, saking kelelahan yang teramat sangat dan saat aku terbangun, waktu menunjukkan tanggal 27 Juni 2023 sekitar pukul 3 pagi dan lagu "OST Pedang Pembunuh Naga" telah selesai diputar dalam waktu yang cukup lama

Langsung kubuka aplikasi Google Chrome di smartphone Android dan kutuliskan seluruh pengalamanku bersama sang Bidadari Tak Bersayap, termasuk saat aku menjadi pendekar Thio Bu Ki dan bertarung ratusan jurus kungfu dengan dirinya

Setelah selesai, kuterbitkan artikel tersebut di blog ini, lalu aku melanjutkan tidurku beberapa saat lamanya, sebelum melakukan aktivitasku sehari-hari

Sebagai catatan : artikel ini adalah artikel keenam yang ditulis sesaat setelah sang penulis mengalami pengalaman bersama sang Bidadari Tak Bersayap, termasuk saat sang penulis menjadi pendekar Thio Bu Ki dan bertarung ratusan jurus kungfu dengan dirinya

24.6.23

Bahagiaku Menyapa Dirinya Walau Sesaat



Tanggal 23 Juni 2023 siang, aku pergi ke salah satu gereja yang berlokasi di wilayah Jakarta Barat untuk mengikuti salah satu ibadah, sekaligus berkhotbah

Sesampainya di sana, aku langsung bergegas menuju ruang dosen dan ternyata ada seseorang di sana yang membuat diriku terkejut tapi juga bahagia

Aku masuk ke ruang dosen dan salah seorang mahasiswa dari salah Sekolah Tinggi Theologia (STT) yang berlokasi di wilayah Jakarta Barat bertanya kepadaku, "Koko lagi cari pasangan hidup nggak ?"

Aku menjawab, "Koko lagi nggak mikirin pasangan hidup nih," padahal hatiku saat itu berkata, "Kalo sama dia sih aku mau."

Munafik juga aku kalo dipikir-pikir...wkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwk...bilangnya nggak mikirin, padahal hatinya mau

Whatever it is, aku memang mencintai dirinya yang menjadi sang Bidadari Tak Bersayap di mataku

O iya, saat itu dia mengenakan kemeja lengan panjang hitam serta rok jean hitam, yang membuat dirinya tampil beda di mataku

Aku sempat memandang dirinya beberapa saat, tanpa diketahui oleh dosen-dosen maupun mahasiswa tersebut, sebelum dia akhirnya beranjak keluar dari ruang dosen

Aku ngobrol beberapa saat dengan dosen-dosen di sana, sebelum dia kembali masuk ke ruang dosen untuk mencari sesuatu

O iya...sebelum dia kembali masuk ke ruang dosen, aku sempat bilang ke dosen-dosen bahwa dirinya gak perlu dandan, mamun dia terlihat manis

Entar dosen-dosen tersebut sadar apa nggak sama sekali, namun setidaknya, pernyataanku tersebut sesungguhnya menjadi sebuah clue tentang siapa wanita yang saya taksir saat ini

Mungkin karena aku terlihat nggak serius dalam mengucapkan pernyataan tersebut, dosen-dosen menganggap pernyataanku tersebut sebagai angin lalu saja

Setelah dirinya mencari sesuatu di ruang dosen, namun tak ketemu, dia beranjak keluar dan tak lama kemudian, dirinya duduk di ruang ibadah sambil meninggu berlangsungnya ibadah

Saat ibadah berlangsung, saya menyiapkan perekaman untuk khotbah yang akan saya sampaikan, lalu berdiri di barisan paling depan di sebelah kiri

Saat sesi Firman Tuhan berlangsung, aku berkhotbah sambil sesekali memandang dirinya, bahkan aku meminta dia untuk membacakan salah satu ayat Alkitab

Setelah selesai sesi Firman Tuhan, aku kembali duduk di barisan paling depan sebelah kiri dan mengakhiri perekaman

Ternyata saat itu ada juga sesi ramah tamah, selesai ibadah, dan aku pun diam-diam mendekati dirinya seraya bertanya sebanyak dua kali, "Kamu nggak makan ?"

Entah saat itu dia menjawab dus pertanyaan yang sama tersebut atau nggak, namun kesempatan ketiga akhirnya kembali datang, dimana saat aku sedang menikmati nasi beserta serundeng dan sayur asem, dia datang dan duduk di bangku yang sama

Saat itu dia membawa nasi beserta sepiring sayur asem, lalu aku kembali bertanya, "Kamu makannya cuma segitu ?"

Dia menjawab, "Iya, aku memang biasanya makan porsi segitu."

Ketika aku hendak katakan kepada dirinya bahwa dia sangat cocok dan juga cantik sekali saat mengenakan kemjeja lengan panjang hitam, dua temannya duduk di sebelah kanan dan kirinya

Hal tersebut membuat aku mengurungkan niatku tersebut, karena aku gak mau ketauan oleh dua temannya tersebut

Dengan kata lain, saat itu aku jaim alias jaga image di hadapan kedua temannya tersebut

Aku pun melanjutkan makan nasi beserta serundeng dan sayur asem, sebelum akhirnya aku mencuci pring beserta sendok yang kupakai

Sambil menunggu jemputan yang akan membawa diriku ke GSJA BICC untuk menghadiri salah satu acara Departemen Kaum Muda Nasional (DKMN), aku diam-diam bolak-balik ke wastafel beberapa kali hanyak untuk melihat dirinya secara diam-diam

Singkat kata, selama berlangsungnya acara Departemen Kaum Muda Nasional (DKMN) tersebut, aku larut dalam hadirat Tuhan, sehingga perasaan rinduku kepada dirinya menjadi terkesampingkan

Bahkan sepulangnya aku dari sana dan sesampainya aku di rumah, aku langsung tidur malam, setelah menikmati semangkuk sup ayam

Tanggal 24 Juni 2023 sekitar jam 03:45 WIB, aku bangun tidur dan langsung membuka aplikasi Google Chrome di smartphone Android, lalu kutuliskan seluruh pengalamanku bersama dirinya sepanjang tanggal 23 Juni 2023 tersebut, termasuk saat aku dapat menyapa sang Bidadari Tak Bersayap tersebut walau sesaat

Sebagai catatan : artikel ini adalah artikel kedua yang ditulis beberapa saat setelah sang penulis mengalami pengalaman berbahagia bersama sang Bidadari Tak Bersayap, termasuk saat sang penulis dapat menyapa dia, walau sesaat